Friday, 27 November 2015

Lagu Paling Romantis

Pertama kali denger lagu ini waktu SD, tapi baru bener-bener ngeh sama liriknya pas upacara 17 Agustusan gara-gara waktu itu ikut ngerusak dengan jadi Paduan Suara di SMAN 91 Jakarta.

Lagu ini berjudul "Pantang Mundur" ciptaan Titiek Puspa

Kulepas dikau pahlawan
Kurelakan dikau berjuang
Demi keagungan Negara
Kanda pergi ke medan jaya

Bila kanda teringat
Ingatlah adik seoarang
Jadikan daku semangat
Terus maju pantang mundur

Air mataku berlinang
Karena bahagia Putra pertama lahir sudah
Kupintakan nama padamu pahlawan
Sembah sujud ananda
Dirgahayulah kakanda
Jayalah dikau pahlawan
Terus maju pantang mundur

Meski liriknya nggak puitis-puitus banget kaya Mahadewi-nya Padi ataupun Himalaya-nya Maliq & D'essentials, tapi lagu ini liriknya 'jujur' banget. Seorang perempuan dengan ketegaran hati dan kesabarannya ngerelain sang suami pergi berperang. Ia hanya meminta supaya si tentara supaya terus mengingat dan menjadikan dirinya sebagai semangat. Sang pencipta lagupun mengatakan, inspirasi beliau membuat lagu ini dikarenakan melihat romantisme isteri maupun calon isteri melepas kepergian para tentara. Ada yang lagi hamil, ada juga yang masih baru pengantin baru.

Ya, pokoknya lagu ini romantis bangetlah :)

Berikut lagi pantang mundur yang di nyanyiin pake versinya Putri Ayu:

Friday, 23 October 2015

The Return of Superman: Best Parenting Program that I ever watched!

Hallo hallo

Selamat Siang! Tulisan kali ini bakal ngebahas tentang salah satu kesukaan ku, Variety Show Korea!! Bukan maksud nggak nasionalis, tapi menurut ku acara-acara Variety Show Korea Selatan ini bener-bener berkualitas, mereka bisa mengemasnya menjadi sesuatu yang menarik dan bikin kita bisa belajar banyak.

Yang kali ini mau aku bahas adalah program yang membahas tentang Parenting Ways yang digunakan oleh para Ayah dalam mendidik anak-anak mereka yang berjudul "The Return of Superman". Para Ayah yang berprofesi sebagai public figure mulai dari Aktor, MC, olahragawan tersebut tidak berperan sebagai 'guru' yang ngajarin kita sebagai penonton tentang 'bagaimana caranya menjadi ayah/orang tua yang baik', tetapi mereka juga yang belajar dari apa yang mereka lakukan. Ada yang memiliki metodenya sendiri sampai ada yang merasa mereka sesekali butuh bantuan psikolog anak dalam mendidik anak-anak mereka, dan dari cara-cara tersebutlah akhirnya kita sebagai penonton bisa 'mengambil' sesuatu dari acara tersebut.

Konflik yang dihadapi mereka pun berbeda-beda, mulai dari seorang ayah dengan dua anak laki-laki dimana sang adik sedang mengalami perubahan dari masa anak-anak keusia remaja yang merasa sedikit iri dan merasa tidak bisa lebih baik dari kakaknya. Ada lagi permasalahan anak perempuan yang sudah terlalu lama jadi anak tunggal yang akhirnya agak keras kepala dan manja,  serta yang paling femomenal adalah kehadiran anak-anak aktor Song Il Kook yang kembar tiga non otentik yang saat ini lagi popular banget alias Song Daehan, Song Min Gook dan Song Man Se.
Song Triplets: Manse, Minguk, Daehan
Kali ini aku bakal berfokus membahas tentang Song Il Kook membesarkan anak-anaknya karna jujur aja mereka adalah faforitku, mulai dari anak-anaknya, cara mendidiknya, latar belakang keluarga mereka sampai dengan papa nya *eh hehehe. Bukan berarti anak-anak yang lain nggak lucu dan gak dididik dengan baik, tapi aku emang sukaaaa banget sama mereka secara subjektif :D

1. Fakta Song Il Kook dan isterinya



9 months
Song Il Kook adalah seorang Aktor korea yang terkenal lewat serial Jumong sebagai Raja Jumong dan ia memang seorang aktor yang masih ada hubungan darah dengan salah satu pejuang kemerdekaan Korea Selatan. Hal itulah yang mendasari ia memberikan nama Daehan Minguk Manse untuk anak kembarnya tersebut, karena nama itu memiliki arti "Jayalah Republik Korea Selatan!" dan biasa dipakai untuk yel-yel oleh warga Korea Selatan. Tidak hanya Song Il Kook yang nasionalis, tetapi Isteri Song Il Kook juga, karena ia adalah seorang Hakim di Pengadilan Tinggi. Yang unik, dalam suatu wawancara diketahui bahwa Song Il Kook dan isterinya menanti kehadiran buah hatinya tersebut selama delapan tahun pernikahan mereka! Wah, bisa dibayangkan menanti sang buah hati selama delapan tahun dan ternyata diketahui sang buah hati yang dinanti bukan hanya satu atau dua, tapi tiga

Diawal kehamilan, dokter saat itu juga sempat memberikan masukan agar Song Il Kook dan isteri lebih baik menggugurkan salah satu bayi karena apabila dipaksakan bisa berbahaya khususnya untuk sang ibu, tetapi dengan keyakinan penuh akhirnya Il Kook dan isteri menolak anjuran dokter tersebut dan mengatakan siap untuk menerima segala resiko bahkan yang terburuk. Wooow, kebayangkan sulitnya posisi mereka waktu itu? Salut! Dan Alhamdulillahnya, pada Maret 2012 akhirnya Triplets lahir dan Ibunya tetap sehat sampai dengan saat ini :)

Satu hal yang bikin aku respek banget sama Song Il Kook adalah ketika ditanya apa alasannya mengikuti Program The Return of Superman, ia menjawab dengan serius bahwa ia sangat ingin memberikan 'hari libur' untuk isterinya yang selama ini sibuk menjaga Triplets dan sekaligus bekerja. Ia sangat ingat dan selalu teringat bagaimana sang isteri menahan sakit saat detik-detik kelahiran triplets dan bagaimana sang isteri 'membawa' triplets selama 9 bulan yang hampir 3x lipat lebih besar daripada kandungan pada umumnya :) selain itu, dalam beberapa kali wawancara banyak nitizen ataupun pewawancara yang bertanya atau menurut ku lebih ke 'meminta konfirmasi' bahwa ada issu yang mengatakan isteri Song Il Kook adalah seorang isteri yang dominan di keluarga lebih dari dirinya, tetapi ia dengan tegas membantah dan mengatakan bahwa itu tidak benar dan mereka benar-benar dalam keadaan yang saling mencintai dengan cara menghargai. Nitizen menganggap seperti itu karena selama ini image seorang hakim apalagi di pengadilan tinggi adalah seseorang yang sudah pasti cerdas (sang isteri lulusan S2 Hukum) dan mendominasi sedangkan Song Il Kook terlihat sebagai artis tampan yang sangat santai.

Aku bener-bener bisa ngeliat Song Il Kook benar-benar seorang suami yang ideal karena sayang sama isteri dan anak-anaknya, dia nggak mau ada desas desus yang buruk tentang isterinya. Ia benar-benar menegaskan bahwa mereka memang sangat berbeda, dan perbedaannya itulah yang menyatukan mereka, Ill Kook mengatakan mereka hampir tidak pernah bertengkar satu sama lain karena perbedaan-perbedaan tersebut. Selalu salut sama Song Il Kook yang bener-bener family oriented :)

2. Fakta Daehan, Mingguk dan Manse



Bukan hanya wajahnya saja yang berbeda, tetapi karakter mereka benar-benar berbeda. Disitu aku amaze banget sama keunikan pencipta setelah menyadari bagaimana bisa tiga orang anak yang berasal dari gen yang sama, tumbuh di rahim yang sama, dilahirkan nyaris sama-sama dan tumbuh bersama-sama bisa punya wajah yang nggak mirip dan sifat yang beda banget.


Anak Pertama: Song Dae Han

Song Daehan yang kalem dan ganteng :D

Song Dae Han yang merupakan anak pertama menurut ku memiliki wajah yang ganteng, kalem dan sifat yang mature banget. Dia benar-benar gentle untuk ngejaga adek-adeknya, dia bangga, sayang dan khawatir banget ada hal-hal buruk yang terjadi dengan ayahnya ataupun barang-barang ayahnya, dia paling nurut sama ayahnya dan jarang nangis, bayangin aja, waktu Daehan dan adik-adiknya harus diimunisasi, Daehan menjadi satu-satunya yang tidak menangis, dan yang paling unik adalah justru dia akan menangis ketika dia tau dia melakukan kesalahan dan segera meminta maaf.

1 Minguk, 2 Daehan, 3 Manse

Kalo kata appa nya bukan hanya sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan Daehan sudah berada dipaling bawah dan dengan otomatis menopang kedua tubuh adik-adiknya agar mereka merasa lebih nyaman. Daehan seperti sudah sadar dan memiliki naluri seorang kakak, tanpa dibilanginpun dia bakal ngejagain adek-adeknya, seperti contohnya waktu awal mereka shooting mereka baru berusia 27 bulan, tapi diepisode tersebut Daehan udah nunjukin kedewasaannya dengan ngasih tau si maknae (si bungsu) agar ia tidak bermain dengan colokan listrik karena itu akan membahayakan dirinya sendiri. Appanya juga bilang kalau Daehan ini paling mirip sama dia, mulai dari kesukaannya dibidang fotografi, suka sama hal-hal tentang nature, dan beberapa sifat lain, makanya ketika mereka sedang berjalan, si Daehan jarang dipegang ayahnya, dia akan memegang Minguk dan Manse di kanan-kiri dan kemudian Daehan akan memegang salah satu dari mereka.

Daehan merupakan salah satu anak yang rajin baca buku, tapi hal tersebut menyebabkan ia memakai kacamata di usia yang sangat dini (belum sampai 4 tahun umur internasional), tapi untungnya dia tetep ganteng dengan atau tanpa kacamata :D

with glasses


Waktu Daehan memenangkan Minguk yang abis dihukum guru


Anak Kedua: Song Minguk
Minguk born to be cute :D
Minguk adalah anak Kedua, seperti kebanyakan, anak tengah cenderung memiliki sifat yang kombinasi. Sesekali dia bisa jagain adeknya, sesekali dia cengeng dan penakut, tapi yang menjadi ciri khas adalah Mingguk merupakan anak yang paling sering bertingkah imut atau bahasa koreanya aegyo.

Bahkan pas lagi nahan nangis aja mukanya lucuuuu

Menurut objektifku, Minguk ini yang paling cerdas diantara yang lain, salah satu contohnya saat Sang Ayah memberikan tiga buah balok es yang didalamnya terjebak dinosaurus dan meminta mereka menyelamatkan si dino, Minguk dengan reflek menjilat dan menaruh si dino didepan kipas supaya suhunya normal (walau dia gak bilang alesannya itu, tapi yang aku tanggep dia salah satu pelopornya), Minguk juga punya ingatan yang luar biasa, khususnya saat mereka belajar pansori (pantun budaya korea) dan saat mereka harus ke rumah sakit, cuma ngeliat pintunya aja si Minguk ini langsung nangis tiba-tiba karena dia sadar sama memori menyedihkannya di rumah sakit :D intinya kalo Daehan itu ganteng, nah Mingguk ini versi lucunyaaaaa..bener-bener ngegemesin khas anak-anak. Minguk juga afal banget sama tarian dan nyanyian anak-anak yang dia denger, dia bahkan bisa nyanyiin lagu bahasa inggris! Minguk ini paling sering berantem sama si adek dan sering ngalah sama hyung nya (kakak nya), kayanya bukan ngalah sih, tapi respek gitu. Minguk ini memiliki lingkaran kepala yang paling besar sampe-sampe selama shooting dia udah 2x jatoh gara-gara keberatan kepala, pas dia jatuh aku kasian-kasian gemes gitu, kasiannya sama Mingguk dan gemesnya sama si adeknya yang malah ikutan nangis dan nyalahin papa nya yang nggak hati-hati pas lagi main sama Minguk
Minguk lagi mikir juga imuut

Anak Ketiga: Song Man Se

Pertama kali aku ngeliat Manse, kesan pertama ku adalah : Gila, ini anak kecil mukanya rese banget
Kalau kata Song Il Kook, Daehan itu mirip dia, Minguk mirip Isterinya, Manse? Manse adalah Manse, dia benar-benar nggak mirip siapa-siapa kecuali dirinya sendiri. Manse ini tipa anak yang rese dan bebas. Kalau dia jawab pertanyaan mau menang ataupun salah dia bakal ketawa. Manse cenderung ajaib terutama dalam hal pergaulan, dia bisa bergaul dengan siapa saja dengan cepat, mulai dari nenek-kakek, tante-om, laki-perempuan pokoknya dia bisa. Song Il Kook sendiri sampai bingung sama si bungsu itu, kadang-kadang manse suka 'ilang' saat shooting, ternyata dia lagi ngobrol sama nenek-nenek yang bawa makanan atau mainan, ajaib banget lah anak ini.

Keanehan dan Freestyle nya manse tersebut lah yang menarik banyak perhatian para fans nya termasuk aku. Daehan itu ganteng, Minguk itu lucu, Manse itu ngeselin, tapi lucuuuu, hahahaha. Dia suka sotoy, tapi kalau salah dia ketawa nyengir sambil ngaku salah gitu. Manse ini kadang-kadang suka jadi trouble maker dan paling sulit kalau dipanggil ayahnya, dia tergila-gila sama mobil dan kecepatan. Song Il Kok sempet bilang jangan-jangan Manse punya sifat begitu ara-gara namanya, seperti sudah disinggung diatas Daehan-Minguk berarti Republik Korea, sedangkan Manse itu artinya: Jayalah! Hore! Abadi-lah! :D

Kalau kata penulis The Return of Superman, Manse memiliki wajah yang sangat entertain dan kamera genic hahaha, mungkin karena dia berani dan bener-bener talk active, dia sering banget bertanya ini-itu ke ayahnya atau mengeluarkan celetukan-celetukan yang ajaib.
Manse loves acting and  does something funny :D
He became a volunteer to be the marmaid XD

3. Parenting Ways Terfaforit

Oke, cukup untuk perkenalannya yaah :D
Ada beberapa alasan aku suka banget sama cara Song Il Kook dan isteri mendidik anak-anaknya, diantaranya:

- Karakter Daehan, Mingguk dan Manse kuat banget
Sejak awal shooting The Return of Superman karakter mereka udah bisa keliatan bahkan sebelum ayahnya menjeaskan dan mengenalkan. Saat perkenalan Daehan sang kakak terlihat melakukan bow alias membungkukan tubuhnya yang artinya ia menyapa dengan cara yang sopan. Minguk sudah mulai senyum-wink dan danah-dadah dengan cara yang gemesin banget, sedangkan Manse udah nunjukin karakternya dengan mendistrubing saat Mingguk diperkenalkan

Mingguk mulai Aegyo, Daehan abis Bow dan Manse ngeganggu perkenalannya Minguk :D
Logikanya mereka nggak mungkin kan ngerti script dan melakukan semuanya karna disuruh, meskipun mungkin emang sang produser memang memperkuat karakter masing-masing dari mereka, tetapi aku yakin kalau itu nggak mungkin bisa dilakuin kalau dari merekanya nggak punya karakter yang kuat :D

- Cara Mendisiplinkan Anak

Song Il Koo punya banyak cara untuk mendisiplinkan anak-anaknya, tapi nggak satupun dari cara-cara itu yang menggunakan kekerasan atau bahkan kata atau nada yang keras. Saat salah satu dari mereka melakukan kesalahan, Song Il Kook tidak pernah memarahi mereka didepan saudara-saudaranya yang lain, karena menurut isterinya hal tersebut dapat menjatuhkan mental mereka atau mereka merasa lebih buruk/lebih baik dari saudara-saudaranya, sehingga apabila ada yang melakukan hal-hal yang kurang baik, Il Kook akan membawa mereka ke suatu sudut dan tidak bisa didengar yang lain dan menasehatinya bahwa apa yang ia lakukan salah beserta alasannya. Contohnya saat makan, Il Kook sudah memberi tahu kalau anak-anaknya harus makan dengan baik dan tidak lebih dari 30 menit, waktu Manse mengemut makanannya dan tidak menghabiskannya lebih dari 30 menit, Il Kook langsung mengingatkan dan ketika Manse masih 'batu' Manse akan dibawa ke pojokan, Il Kook langsung menasehati Manse dengan cara yang sangat halus. Tidak hanya menyuruhnya menghabiskan makan, tetapi dia memberi tahu alasannya bahwa makanan itu adalah sesuatu yang berharga dan perbuatan bermain-main dengan makanan bukanlah hal yang baik. Setelah menasehati Manse Il Kook akan langsung mencium dan memeluk Manse tanda bahwa ia menasehati bukan karena marah, tetapi karna sayang. Hal itu bukan hanya berlaku untuk Manse, tetapi juga kedua abangnya Daehan dan Minguk. Selain itu, metode ini tidak hanya dipakai saat mereka sedang di rumah, tetapi juga saat mereka di rumah orang lain. Kata Il Kook, ia khawatir apabila ia tidak melakukannya diluar, anak-anaknya akan menyangka ia boleh melakukan hal-hal buruk asalkan tidak dirumah.

Contoh saat Il Kook menasehati Daehan

Atau The Miracle of 10 Seconds, yaitu saat Daehan agak keras kepala dan tidak mau meminjamkan Vacum Cleaner untuk Manse, Il Kook akan memberi tahu Daehan bahwa Manse juga ingin bermain dengan Vacum Cleaner, ia mengatakan akan menghitung 1-10 secara pelan-pelan dan dia harap setelah 10 detik Daehan akan memberikan Vacum itu kepada Manse, dan ajaibnya setelah 10 detik Daehan benar-benar memberikannya pada Manse. Menurut Il Kook, terkadang kalau kita memaksakan agar Daehan memberikan kepada Manse akan menyebabkan Daehan semakin keras untuk menolaknya atau memberikan tetapi tidak ikhlas, tetapi saat Daehan memberikannya kepada Manse secara ikhlas itu justru akan pelan-pelan mengajarkan Daehan bahwa ia sudah memakai Vacum tersebut selama 10 hitungan, sedangkan Manse belum dan ia juga sangat menginginkannya, makanya ia harus berbagi juga dengan Manse. Dan ajaib, tidak ada satupun dari Daehan dan Manse yang terlihat marah, mereka justru saling tertawa satu sama lain setelah hitungan 10 :D

Selain itu, setiap kali mereka berantem atau sekedar ngambek-ngambekan, Il Kook bakal minta anak-anaknya untuk saling peluk dan cium, hal tersebut sangat efektif dan bahkan mereka bisa melakukan itu semua tanpa diminta appa nya




Song Il Kook juga mulai mengajarkan mereka manner, seperti saat makan dengan orang yang lebih tua, mereka harus menunggu orang tersebut makan disuapan pertama baru mereka boleh makan. Lalu tentang pengucapan salam, berbagi dan sebagainya. Pokoknya Daehan Mingguk Manse ini dimata ku bener-bener well mener banget untuk anak yang belum sampai berusia 4 tahun, mereka benar-benar sopan dan terlihat dekat dengan kru-kru yang menshooting The Return of Superman yang sudah pasti lebih tua dari mereka :D

Manse kisses uncle VJ (cameramen) 

Oh iya, satu lagi. Il Kook dan isterinya sengaja tidak banyak membelikan mainan untuk triplets, mereka lebih suka memberikan hadiah seperti sepeda, lego, puzzel ataupun permainan-permainan fisik lainnya yang membuat mereka banyak bergerak dan menggunakan pikirannya seperti Taekwondo, diajak camping dll

Diajak belajar Taekwondo
Diajak camping

Belajar jadi dentist

- Tidak menjadikan anaknya komersil secara berlebihan

Menyambung tulisan diatas, meskipun Daehan Minguk Manse banyak shooting untuk iklan dan  sering shooting The Return of Superman, Il Kook mengatakan bahwa ia dan isterinya sepakat bahwa pendidikan anak-anaknya adalah yang terpenting, itu sebabnya kru The Return of Superman hanya menshooting mereka rata-rata satu bulan sekali dalam 3 hari, sehingga untuk satu kali shooting mereka akan membuatnya menjadi lebih dari 2 episode. Il Kook juga mengatakan saat anak-anaknya sudah sadar bahwa kehidupan mereka terekspos dan merasa tidak nyaman dengan kehadiran para kru ataupun iklan-iklan yang ada, ia akan menyudahi shooting dan acara tersebut untuk meliput anak-anaknya.

Tapi Alhamdulillah sejauh ini anak-anaknya masih terlihat tidak sadar atau tidak bermasalah dengan keadaan para kru The Return of Superman bahkan mereka terlihat sangat dekat, terlihat dari kebiasaan triplets yang suka menawarkan makanan kepada VJ mereka atau kru-kru lain saat mereka memakan makanan yang enak tanpa disuruh oleh Il Kook. Tiap shooting dan bagun pagipun Triplets secara reflek langsung mencium alias popo kameranyaa, saat si Manse ketakutan dengan boneka dinosaurus ia langsung meminta perlindungan dengan VJ nya, walaupun aku suka banget sama triplets, aku juga nggak mau nonton mereka kalau mereka terlihat merasa tidak nyaman dengan apa yang mereka lakuin, tapi karna sejauh ini mereka masih terlihat sangat nyaman, akupun akan selalu setia menonton :D

Triplets dengan salah satu VJ saat break shooting

- Dididik untuk saling menyayangi satu sama lain

Dan yang paling penting buat ku adalah mereka bertiga saling menyayangi banget, atau kalau kata Il Kook tuh "Bromance". Il Kok menyadari, nggak gampang membesarkan 3 anak sekaligus, dia tidak mau menyayangi mereka secara berbeda apalagi sampai mereka merasa ia tidak disayang atau lebih disayang satu sama lain. Banyak nitizen yang berkata bahwa Il Kook kurang perhatian kepada Daehan, padahal Il Kook mengatakan itu semua salah, dia memang tidak atau jarang memperhatikan Daehan seperti adik-adiknya yang lain, tapi itu dilakukan karena mamang ia melihat Daehan sudah lebih dewasa daripada yang lain, bahkan pernah disalah satu episode saat ia hendak menggandeng Daehan, dia malah melepaskannya dan meminta agar adiknya yang ayahnya pegang kemudian ia mengeratkan pegangannya dengan sang adik. Il Kook bilang Daehan itu mirip banget sama dia, makanya kalau lagi berdua sama Daehan (kaya waktu di kapal laut ep 98-99) dia merasa Daehan seolah mengerti sulitnya ia menjaga ketiga anaknya, Daehan pun kelihatan kalau dia mencium appa nya bukan hanya untuk bermanja-manja, tapi sekaligus menguatkan appa nya tersebut, dan lagi waktu Daehan memakai kacamata Il Kook terlihat sangat sedih dan kasihan sama Daehan yang masih kecil harus pakai kacamata meskipun ia sadar memakai kacamata akan lebih baik untuk Daehan.

Daehan really loves his appa

Manse sering banget berantem sama Minguk tapi paling sering berlaku sweet juga sama Minguk. Contohnya, disalah satu episode saat pengambilan foto untuk passport, Manse pernah tiba-tiba mukul Minguk tanpa alasan, minguk mau nangis, eh abis itu tiba-tiba mereka dua peluk-pelukan dan cium-ciuman XD ajaib banget lah itu anak dua. Pernah juga Minguk dan Manse pukul-pukulan, eh tau-tau mereka pelukan lagi

Abis pukul-pukulan

Adegan diatas itu dilakukan mereka tanpa disuruh oleh sang Ayah, karena memang sudah menjadi kebiasaan Il Gook dan isterinya untuk mengajarkan mereka saling berbagi dan menyayangi satu sama lain. Setiap kali mereka berantem, ayahnya bakal suruh mereka saling peluk dan cium satu sama lain. Pernah juga Il Kook nggak sengaja bikin kepala Minguk kejedot, disitu Daehan dateng untuk nemangin Minguk, Manse secara reflek langsung mau nangis dan marahin papa nya. Gemes-gemes kasian gimana gitu pas liat adegan itu

Waktu appa nya dimarahin manse gara-gara bikin pala Minguk sakit
Daehan is true elder XD

Peluk dan cium tiap abis berantem ala-ala Song Il Kook

They are happy to be together :D

He loves his sons
Baby Daehan, Minguk, Manse XD

Bromance :D
Minguk and Manse

Namanya juga anak kecil yah XD

4. Faforit

Menurut ku ini adalah pertanyaan paling sulit untuk dijawab, nggak ada satupun dari Daehan Minguk dan Manse yang menjadi Faforit ku, karena aku akan menjadi selalu galau dan labil hahaha. Satu menit aku suka Daehan, Minguk muncul aku suka Mingguk, Manse muncul aku suka Manse. Intinya aku menyukai mereka semua! I love how Daehan takes care his dongsengs (adek-adek), membantu ayahnya ataupun gentle terhadap orang yang lebih muda meskipun bukan adik kandungnya (di episode dia meluk si kembar Soun Sojun), suka juga tiap kali Minguk terlihat cerdas dan imut, suka juga pas manse lagi ajaib, rese dan gentel sama perempuan (kalau gentle sama perempuan, Manse dan Minguk jagonya hahaha).

Jadi kalau masih dipaksa menjawab, aku bakal lebih milik papah nya aja XD karena jujur emang salut banget sama cara mereka mendidik anak, meskipun kadang tetep suka nakal khas anak-anak (gak nakal mah nggak lucu kan), mereka tetap bisa memahami anak mereka tapi nggak membiarkannya menjadi manja berlebihan :D suka banget sama cara Il Kook respek sama isteri dan cinta sama keluarganya. Ditambah lagi menurut ku Il Kook itu aktor korea yang bedaaa, disaat aktir korea atau artis korea pada jagonga dance dan sangat menjaga penampilan, Il Kook ini bener-bener cuek banget hahaha. Bajunya pake kaos-kaosan doang, perutnya buncit khas bapak-bapak nggak mesos tapi jago jaga anak-anaknya dan lumayan bisa masak at least bagi triplets masakannya appa nya ini enak, suami idaman banget lah :D

Tapi diatas itu semua selalu ngefans sama Ibunya triplets yang bisa kuat banget mengandung dan melahirkan triplets sampai bisa jadi anak-anak yang gemesin, cerdas dan lucu ini XD ditengah kesibukannya menjadi hakim :D

Wednesday, 30 September 2015

Ikan Gabus dan Putih Telur yang Luar Biasa

Beberapa bulan lalu tepatnya bulan Juni 2015 Ibu Saya di vonis kekurangan Albumin dalam tubuhnya. Berdasarkan keterangan singkat dokter dan yang Saya baca di internet, intinya albumin adalah protein darah yang berfungsi mengikat molekul-molekul yang tidak dibutuhkan oleh tubuh yang dibuang bersama urine. Sehingga kekurangan Albumin menyebabkan terjadinya penimbunan cairan (yang seharusnya dibuang tersebut) dalam jaringan/edema yang menyebabkan bengkaknya kedua kaki, tubuh, perut dan/atau bagian tubuh lainnya atau bahasa ilmiahnya disebut asites. Tentang riwayat kesehatan, Ibu Saya memiki tekanan darah tinggi dan diabetes (dari nenek) dan beberapa bulan terakhir memang sedikit mengalami pembengkakan jantung sehingga menyebabkan Albumin dalam darahnya berkurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter menyarankan beliau untuk meningkatkan Albumin tersebut dengan beberapa cara, dan beberapa cara yang ditawarkan diantaranya: mengkonsumsi albumin dari infusan, dalam bentuk obat kapsul, serbuk atau yang alami seperti ikan gabus dan putih telur. Untuk harga albumin dalam bentuk infusan, terakhir Saya tanya di apotek harganya sekitar 1,5juta-2 juta per infus dan dalam sehari dibutuhkan paling nggak 1 infusan, yang kapsul sekitar 160-200ribu/10 kapsul untuk 10 hari dan yang sebuk harganya 25-30 ribu per sashet (satu sashet 1 hari).

Hari pertama, dokter akhirnya memberikan albumin dalam bentuk infusan, sekitar 3 hari Ibu Saya di opname, beliau sudah jauh lebih baik, kaki dan anggota tubuhnya yang bengkak sudah mulai normal molekul-molekul tidak penting yang sebelumnya tertahan di tubuh sudah dikeluarkan lewat urine (kata Ibu, setalah diifus tersebut beliau bisa ke toilet sampai 10 kali per hari. Setelah kondisi Ibu sudah membaik, akhirnya Ibu pulang ke rumah, namun hanya selang beberapa bulan beliau opname lagi di RS dengan masalah yang sama. Dokterpun menyarankan kepada Saya agar Ibu rutin mengkonsumsi Albumin dan lebih baik yang sashet atau yang kapsul saja, disamping lebih praktis dan dapat dikonsumsi sehari-hari, harganya juga jauh lebih murah namun kualitasnya tidak beda jauh dengan yang infus. Akhirnya kami membeli sesuai rekomendasi dokter, namun saat mengkonsumsi albumin tersebut, Ibu Saya tidak kuat dengan bau dan rasanya (terutama yang serbuk), disamping itu, efek penghilangan bengkaknya tidak secepat yang infus.

Setelah konsultasi, baca-baca internet dan pikir-pikir, kami teringat pesan dokter bahwa ikan gabus dan putih telur mengandung banyak albumin, namun masalahnya ikan gabus itu sangat sulit untuk dicari dan Ibu Saya tidak boleh terlalu banyak makan kuning telur karena kadar kolesterolnya yang tinggi. Setelah muter-muter pasar di Jakarta dan sekitarnya (serius muter-muter) mulai dari perumnas, klender, sumber arta, bekasi, kramat jati, pasar minggu, kranji dan sebagainya, akhirnya itu ikan gabus tersebut ditemukan! (halah), mereka ada di Pasar Kramatjati dan sekedar informasi, dari seluruh pedagang ikan di kramat jati, hanya ada 1 kios yang jual dengan harga Rp. 75000-85000/kg, terbilang mahal karena memang sangat langka, kaya manfaat dan bener-bener susah dicari.

Sayapun langsung "PDKT" sama si abang yang jual ikan gabus dan minta nomor tlp nya supaya beliau bisa nyetok ikannya ketika Saya butuh dan mau kesana karena rumah Saya ke Pasar Kramatjati jauh sekali dan ikan tersebut jarang ada. Berdasarkan informasi dari si abang, ikan gabus itu langka karena gak terlalu tahan di musim kemarau, selain itu ikan gabus gak bisa/sulit diternak di empang karena mereka tidak bisa beradaptasi dengan tempat yang tidak alami seperti sungai atau kali, sekalipun ikan tersebut bisa tumbuh, kadar albumin yang mereka hasilkan tidak akan sama dengan yang hidup di alam bebas, selain itu dunia medik benar-benar membutuhkan ikan tersebut. Jadi cukup paham kan kenapa ikan itu langka? Bahkan yang sedikit mengerikan, Saya pernah hampir tertipu pedagang yang memberikan Saya ikan patin, bukan gabus. Secara sekilas mereka memang sangat mirip, sama-sama panjang dan mukanya gepeng dan jahat, tetapi kalau diperhatikan dan disentuh sangat berbeda, ikan gabus kasar dan bersisik, mukanya lebih gepeng dan agak jahat gitu. Kalau ikan patin, gak bersisik, agak licin dan mukanya lebih lebar.

Setelah sampai rumah, Saya pun  mengolah ikan itu. Karena Ibu benar-benar harus menjaga makan, maka cara mengolahnya pun bener-bener hati-hari: gak boleh di goreng atau disantan! akhirnya Saya pun memilih cara paling gampang: di steam! hehehe. Tapi Ibu protes karena rasanya gak enak, mungkin karena bumbunya gak banyak. Akhirnya setelah baca resep di internet dan tanya-tanya, Saya mulai mengolahnya dengan cara dibuat pucung gabus, atau acar kuning atau di arsik. Kata Ibu rasanya udah lumayan enak (masih lumayan), ya wajar karena Saya tidak banyak memberi garam, tanpa mecin (Saya anti mecin :p) dan gak boleh digoreng. Setelah makan ikan gabus tersbut, bengkak-bengkak Ibu Saya sudah normal dan Alhamdulillah beliau kembali seperti semula. Hasilnya benar-benar cepat, hanya 2-3 hari.

Seperti yang tadi dituliskan, selain ikan gabus, Albumin juga banyak terdapat di putih telur. Untuk mendapatkan putih telur itu tugas Ayah dan Adik Saya untuk menghubungi industri kue kecil rumahan. Seperti yang kita tau, pembuat kue biasanya banya membutuhkan kuning telurnya saja, dan putihnya akan dijual seharga 3000-8000/liter. Alhamdulillah di rumah Saya ada yang dengan senang hati membagi putih telurnya pada kami hehehe. Pengolahannya beragam, mulai dari direbus, di steam, dumis, diorak arik dan sebagainya. Biasanya Saya 'memaksa' Ibu makan yang direbus/steam saja agar lebih sehat. Efek putih telur memang tidak secepat ikan gabus, tapi lumayan juga lah daripada Ibu harus makan kapsul yang katanya agak mual tersebut. Putih telurpun lebih mudah untuk diolah dan dicari, sehingga bisa jadi alternatif untuk ikan gabus yang semakin langka.

Overall, sampai hari ini, Alhamdulillah Ibu sudah lebih baik. Semua berkat Allah SWT, dokter dan keinginan beliau untu sembuh. Sampai sekarang Ibu paling tidak seminggu sekali mengkonsumsi ikan gabus dan hampir setiap hari makan putih telur.

Itulah yang bisa Saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan semua yang sakit bisa segera disembuhkan. Aamiin ya Rabb :D

Monday, 3 August 2015

Mini Trip: Waduk Jatiluhur, Purwakarta

Kali ini mau share tentang mini trip ke Waduk Jatiluhur di Purwakarta yang nggak terlalu jauh dari Jakarta tapi cukup membantu menghilangkan penat dan ngumpuling semangat baru di kantor baru hehehe. Pergi kesini juga gak terlalu direncanain, karena emang deket, akses gampang, gak niat untuk nginep dan gak perlu budget banyak. Saya kesini sama rekan kerja terasik dari kantor lama (silaturahmi harus jalan terus dong hehehe) yang katanya lagi pengen ngeliat yang ijo-ijo. Singkat cerita kami janjian di terminal kampong rambutan dan menaiki bus ke Purwakarta. Tariff nya Rp. 20.000,- terdapat AC dan bangkunya nyaman. Waktu tempuh Kampung Rambutan – Purwakarta (Terminal/Rumah Makan Ciganea) sekitar 2 jam, setelah sampai Purwakarta, kami harus naik angkot jurusan Ciganea – Jatiluhur yang bertarif Rp. 8.000,- sudah termasuk HTM wisata. Kami diturunkan di Gerbang Water Park Waduk Jatiluhur, namun setelah mempertimbangkan akhirnya kami tidak ke water park, tetapi memilih berkeliling waduk dan makan siang di warung-warung tengah waduk jatiluhur.
Iya, ditengah. Jadinya untuk menuju rumah makan tersebut kita naik kapal yang tarifnya Rp. 20.000,- untuk PP + muterin waduk. Kami dapat supir kapal yang lumayan asik karena mau menggabungkan kami dengan rombongan lain sehingga meskipun kami hanya berdua, hanya perlu membayar murah, tidak harus menyewa satu kapal.  Supir kapalnya menurunkan kami di rumah terapung yang ia rekomendasikan, lalu kami memesan beberapa ikan. Jenis ikan yang ditawarkan adalah ikan air tawar yang dibakar dan digoreng, mereka juga menawarkan kelapa muda utuh yang segar. Untuk harga menurut Saya masih wajar, kami mengeluarkan budget sekitar Rp. 35.000,- untuk nasi, es kelapa (masing-masing satu), ikan bakar, ikan goreng (total ½ Kg), cah kangkung dan tahu tempe.
Setelah makan, kami meng-sms agar pemilik kapal menjemput kami lagi dan setelahnya kami diantar ke posisi semula. Usai makan siang dan puas mencari spot foto, kami akhirnya bersih-bersih diri dan kembali ke Jakarta dengan menggunakan bis ekonomi dengan tariff Rp. 10.000,- tanpa AC.
 
Makan di Rumah Makan Terapung

Dari Mas Google

Dari Mas Google

Pesan Kesan:
1.      Waduknya bagus, wilayahnya asik, adem. Recommended buat yang lagi bosen di Jakarta tapi nggak punya banyak waktu
2.      Yang hobby hunting foto juga recommended, karena tempatnya ‘fotogennic’
3.      Sayangnya gak banyak tempat sampah yang disediakan sehingga terpaksa naro sampahnya di tas tapi over all sekitaran waduknya masih bersih, mungkin rutin dibersihkan
4.      Katanya kalau kesana bagus weekend dan ba’da maghrib karna di pintu air nya suka ada acara, tapi sayangnya Saya nggak kesana karna keterbatasan waktu (ngejar angkot sebelum malem :p)

Aa Riswan (pemilik kapal): 0877 7998 2103

Perjalanan ke Taman Nasional Ujung Kulon


Di tulisan kali ini bakal ngepost tentang perjalanan ke Taman Nasional Ujung Kulon, sedikit berbeda dari post yang sebelumnya, saat melakukan perjalanan ini Saya menggunakan budjet pribadi dan melalui cara yang nggak terlalu backpacker. Berawal dari curhat bersama salah satu sahabat Saya jaman SMA yang lagi sama-sama bosen di Jakarta, akhirnya kamu memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang sama-sama belum pernah kami kunjungi. Pilihannya ada dua, yaitu Green Canyon di Jawab Barat dan Taman Nasional Ujung Kulon di Banten. Setelah browsing dan melihat opini orang lain, Saya merasa akses untuk ke Green Canyon tidak terlalu sulit dan tidak jauh dari Jakarta, asumsi Saya adalah banyak teman-teman yang mudah diajak kesana, sedangkan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) cukup jauh dari dan aksesnya agak sulit sehingga lebih efektif apabila menggunakan travel atau EO, ditambah lagi, untuk penyewaan kapal, pemilik kapal biasanya akan menyewakan kepada rombongan karena memberikan tariff yang sama antara rombongan dengan banyak orang ataupun sedikit orang, sehingga TNUK memang lebih cocok untuk liburan kali ini.
Setelah menjatuhkan pilihan, kami melakukan pembayaran kepada travel yang kami pilih. Harganya sekitar Rp. 700.000,- sampai Rp. 800.000,- dan penyewaan alat snorkeling Rp. 30.000,- memang lebih mahal daripada backpacker, namun itu lebih baik daripada harus pergi berdua aja secara backpacker karena masih harus memikirkan kerjaan di kantor, penyewaan perahu dan kamar yang gak mungkin di share sama lawan jenis hehe. Guide tersebut bernama Fahmi dan Hafiz, keduanya memilih resign dari kantornya masing-masing karena merasa memiliki passio di bidang ini. Beberapa hari sebelum berangkat kami diberi tahu apa saja yang harus dibawa dan yang terpenting adalah minu obat anti malarian H-3 sebelum keberangkatan karena disana masih termasuk daerah epidermik malaria, Fahmi dan Hafiz meminta kami semua bertemu di daerah Slipi, Jakarta Barat pada jumat malam untuk menaiki Elf yang disediakan. Rombongan kami mungkin sekitar 18-20 orang termasuk Guide, tidak lama kami semua akhirnya bisa berkomunikasi secara santai meskipun banyak yang usianya udah tua-tua hehehe. Pagi-pagi sekali kami tiba di suatu desa dan bersiap untuk menyebrang ke Pulau Peucang menggunakan kapal yang nyaman dan bagus. Pemilik kapal tersebut menyiapkan makan siang untuk kami dan kami menghabiskannya di perahu tersebut dengan pemandangan laut biru dengan pulau-pulau kecil berpasir putih di ujung barat pulau jawa, sensasinya luar biasa :D
Setelah perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya kami sampai di Sungai Cigenter, yang unik adalah sungai tersebut ada tengah-tengah laut yang berombak besar, padahal sungai tersebut berair tenang dan tawar. Banyak yang bilang di sungai ini masih ada Buaya, Ular dan Badak Bercula Satu, tapi sayangnya kami belum beruntung melihatnya. Kami menaiki perahu yang keciiiil sekali dan terlihat renta gitu, beruntungnya tidak ada  yang aneh-aneh terjadi disana karena perlahan kami bisa menyeimbangkan perahu tersebut. Suasana di sungau agak horror karena tenang sekali, suara ombak perlahan hilang dan disambut bunyi jangkrik, monyet liar dan kadang tawa kami yang meledak ketika ada salah satu peserta yang melakukan hal-hal aneh. Makin lama pohon-pohon disekitar sungai tersebut semakin rindang dan menutupi sinar matahari, kemudian kami memutar balik dibantu oleh Bapak Guide (mereka menyebutnya Ranger) yang merupakan penduduk sekitar sekaligus pemilik kapal. Ketika kami keluar dari sungai dan menuju air laut, ada ombak yang cukup besar yang membuat kapal kecil kami nyaris berbalik, namun memang semua sudah diperhitungkan oleh Bapak Ranger tersebut. Akhirnya kami kembali ke kapal besar dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Peucang sekaligus untuk beristirahat dan bersih-bersih.

Sungai Cigenter, yang didepan temen, bukan buaya nya



Dermaga Pulau Peucang



Persiapan Snorkeling

Tapi ntah kenapa Saya merasa sayang untuk tidur, akhirnya bersama beberapa teman baru kami bermain disekitar Pulau Peucang dan menyadari disana banyak sekali kera-kera liar yang nakal, babi hutan dan rusa. Puas bermain di Pulau Peucang, kami bersih-bersih diri karena Guide mengatakan perjalanan selanjutnya adalah ke Pantai Entah Apalah namanya untuk mencari sunset, aku lupa hehehe. Pantai tersebut banyak tebing-tebingnya dan benar-benar bagus, perjalanan dari penginapan ke Pantai tersebut ditempuh sekitar 1 jam dengan jalan santai, ada warga sekitar yang menemani perjalanan kami dan Alhamdulillah banget Saya sempet ngeliat Buruk Merak di perjalanan, cantik banget :D
Hunting Sunset
Lupa nama pantainya, anggep aja "Pantai Tebing" :p

Lepas Maghrib kami berjalan ke penginapan dan harus sedikt cepat karena langit mulai gelap sekaligus mengejar shalat magrib. Selesai Isya kami makan malam ikan bakar yang ditangkap langsung oleh penduduk sekitar, pokoknya semua terasa enak banget lah :D ehehehe. Keesokan paginya kami berputar-putar pulau kecil untuk snorkeling dan ke suatu pulau yang ntah kenapa aku ngerasa mirip suasana Jurrasic Park, pulau itu terdiri dari hamparan rumput yang luas dikelilingi pohon-pohon yang rindang, sayang sekali disana kami tidak melihat binatang yang aneh-aneh, menurut warga disana biasanya suka ada Banteng atau Badak yang berkeliaran disana. Setelah dari pulau unik itu (maaf banget, Saya susah hafalin nama orang/tempat dan waktu itu gak megang catetan) kami cari spot untuk snorkeling dan akhirnya disanalah Saya pertama kali snorkeling :D
Selesai makan siang dikelilingi pulau-pulau putih yang indah dan ditemani guncangan ombak, kami akhirnya menuju desa tempat kami memarkir Elf dan bersih-bersih diri disana untuk kemudian balik lagi ke Jakarta. Selesai mandi kami disiapkan teh manis lengkap dengan es nya dan buah sukun goring, sukunnya enak banget dan beda sama di Jakarta, karena lebih manis dan dipotong lebih kecil dari yang biasanya, mirip-mirip kentang gitu. Setelah kenyang, kami akhirnya kembali ke Jakarta dan Saya langsung tepar selama perjalanan hehehe. 
Note:
1.      Jangan lupa minum pil kina minimal 3 hari sebelum keberangkatan, saat di wilayah epidermik dan 3 hari setelah pulang (pil anti malaria)
2.      Perhitungin budget dengan tepat, kalau mau rombongan mendingan sewa kapal sendiri (sekitar Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.200.000,- untuk 2 hari 1 malem) kalau emang gak banyak orang mendingan naik travel untuk penghematan dan efisiensi
3.      Penginapan di Peucang masih terbatas dan biasanya satu kamar dipakai untuk rombongan. Biasanya Saya suka tendaan sama temen-temen, tapi di Peucang belum support sepertinya, selain disana banyak babi liar yang hobby nya muter-muter, monyet disana juga jahil banget.
4.      Bener-bener make sure jadwal sama EO tentang destinasi yang bakal di datengin untuk menghitung kapan waktu yang telat untuk mandi, jangan sampai udah mandi tau-taunya perjalanan selanjutnya adalah snorkeling, kan sayang hehehe
5.      Pake Sunscreen yang cukup terutama kalau snorkeling dan usahakan pagi, supaya ombangnya nggak terlalu besar

EO yang Saya pakai waktu itu:

Ajak Jalan-jalan (Fahmi/Hafiz)           : 0813 1149 4932

Perjalanan Gratis (dan dibayar) ke Malang dan Batu


Mau sedikit cerita pengalaman waktu kerja di kantor lama. Waktu itu Saya dan satu orang rekan kerja dapet tugas dinas ke Cabang Malang dari tanggal 5-6 Februari 2015. Bagi Saya perjalanan dinas itu sangat menyenangkan, disamping bisa mencoba hal dan kota baru dengan gratis, kita juga mendapatkan uang Saku dan akomodasi yang lebih dari cukup. Waktu hendak memesan tiket pesawat Saya bernegosisasi dengan atasan Saya agar diizinkan pulang hari minggu (extance 2 hari 1 malam), boss Saya setuju dengan catatan harga tiket pesawat tidak boleh lebih mahal daripada kepulangan jumat, uang saku, makan dan hotel hanya sampai hari jumat serta hari seninnya jangan sampai sakit, hehehe. Bagi Saya itu tidak masalah, Saya langsung menghitung budget untuk pesawat yang dijatahkan, Saya akhirnya memilih pulang menaiki maskapai Citilink dikarenakan Garuda Indonesia tidak bisa menutup budget. Singkat cerita Saya dan rekan kerja tersebut sampai Bandara Malang dan langsung ke Site Area di Malang, selama bekerja di Malang pelayanan yang kami dapatkan sangat baik, tipikal orang Jawa kalau menyapa orang :)


Kerja Dulu

Selesai kerja, kami kulineran dan berburu beberapa oleh-oleh kemudian kembali ke hotel dan persiapan untuk pekerjaan besok sekaligus berkemas. Singkatnya selesai Jum’atan rekan kerja ku kembali ke Jakarta dan memberikan banyak nasehat untuk ku agar berhati-hati selama di Malang. Sebelum pergi ke Malang, Saya sudah memiliki plan mulai dari destinasi wisata sampai dengan penginapan, rencananya Saya akan menumpang dari rumah/kos teman yang satu ke yang lainnya, numpang kendaraan satu ke kendaraan lainnya, disitulah sensasinya, merasakan bahwa komunikasi yang terjalin dengan teman-teman selama ini dapat menjadi pengalaman yang berharga ketika kita di kotanya. Saat semua kerjaan selesai, Saya hendak menghubungi salah satu sahabat Saya waktu SMA, saat mau menghubunginya, Saya diajak oleh Bapak Wahyu dan keluarganya untuk mengitari Kota Malang dan Batu bersama, Beliau adalah Site Manager cabang Malang. Singkat Cerita selama satu hari niat untuk backpackeran diundur satu hari untuk menikmati jamuan dari beliau dan keluarga :D
Saya diajak ke alun-alun Kota Batu dan Batu Night Spectacular, naik wahana-wahana unik dan menarik. Ada rasa gak enak, semuanya free dan beliau bener-bener nolak untuk aku bayar sendiri atau sesekali pengen bayarin makan anak-anaknya (beneran gak enak). 


Alun Alun Batu dan Batu Night Spectacular. HTM biang lala Rp. 3000,- BNS Rp. 25.000,-


Selesai jalan dengan keluarga Pak Wahyu, Saya menginap di rumah salah satu sahabat yang kuliah dan kos di Malang, dia mengajak Saya untuk menginap di kost nya sampai Saya balik ke Jakarta, Alhamdulillah bisa hemat banyak, diapun mengajak Saya untuk berjalan-jalan sekaligus kulineran. Besok paginya Saya tertarik untuk mengunjungi Museum Angkut, HTM nya sekitar 75 ribu. Dari Universitas Malang Saya diantar ke Terminal Malang dan setelahnya naik angkutan umum arah jombang bertarif Rp. 5.000,- dan turun tepat didepan Museum Angkut, cukup murah untuk perjalanan kurang lebih satu jam dari Malang ke Batu. Perjalanan kesana sangat sejuk dan pemandangannya indah, masih berkabut serta terasa sekali kita lagi di dataran tinggi. Begitu beli tiket masuk, Saya mengitari Museum Angkut dan cukup puas dengan yang mereka sajikan disana. Museum Angkut terdiri dari beberapa zona, yaitu:

1.      Zona Hall Utama
Ruangan ini adalah ruangan pertama yang akan dikunjungi setelah melewati garis Entrance oleh pengunjung. Diruangan ini terdapat berbagai koleksi alat angkut dari berbagai negara dan berbagai masa yang didukung dengan hiasan lampu sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan elegan.

2.      Zona Edukasi
Sesuai misi visi Jawa Timur Park Group sebagai penggagas Wisata Edukasi, di zona seluas 900 m2 ini dapatkan informasi tentang sejarah berbagai angkutan dari masa ke masa baik di Indonesia maupun di dunia. Temukan cara baru belajar tentang angkutan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
3.      Zona Sunda Kelapa & Batavia
Masuk ke zona ini kita serasa ditarik kembali ke Jakarta tempo dulu saat menjadi pelabuhan terkenal di jaman Belanda. Temukan nuansa Batavia, tiruan menara Syahbandar dan berbagai jenis angkutan didalamnya.
Di zona ini Al Capone sebagai gangster tersohor di tahun 1970an  beraksi dan siap membawa anda terlibat didunia gangster. Broadway street yang menjadi tempat impian para artis tersohor dunia ditampilkan bersama dengan berbagai model angkutan didalamnya.
5.      Zona Eropa
Italy, Perancis, Jerman, dan London yang merupakan kota tersohor di eropa kami sajikan dalam nuansa malam dipadu dengan berbagai angkutan dari Eropa yang melengkapi situasi kota.
Inggris sebagai Negara Kerajaan paling tersohor di dunia dan terbukti menghasilkan berbagai angkutan berkelas seperti Blackburn, Triumph, Matchless, Royal Enfield, Raligh, Fillir, Francis Barnett, Austin, Mini Cooper, Rolls Royce, dll kami hadirkan di sini. Kami juga menampilkan mobil LandRover yang pernah digunakan oleh Queen Elizabeth saat parade di Australia lengkap dengan situasi Kota London di malam hari dan kemegahan Istana Buckingham.
7.      Zona Las Vegas
Nuansa Amerika yang akan mewarnai malam Anda dengan gerbang Las Vegas.
8.      Zona Hollywood
Ayoo movie mania. Di Zona ini kalian akan menemukan berbagai mobil yang dipakai dalam film Hollywood.
9.      Zona Pasar Apung
Berbagai souvenir dan merchandise Museum Angkut serta oleh- oleh khas Nusantara UKM Batu ada disini. Makanan khas tradisional turut meramaikan suasana pasar tempo dulu dan nuansa pasar apung. Berbagai kerajinan dan lukisan gaya seniman Kota Batu seperti seni batik, lukis, ukir, karikatur, dan lain-lain dapat dipelajari sekaligus berinteraksi langsung dengan para seniman dan membawa hasil karya seni anda pulang kerumah.
(Copas dari Web Resmi)
Oh iya, Dinas Pariwisata Malang waktu itu (atau sampai sekarang masih?) menyediakan paket wisata yang murah banget, yaitu HTM Museum Angkut, Edu Park, Batu Night Spectacular dan Jatim Park I hanya Rp. 200.000,- dan HTM itu bisa dipakai selama tiga hari. Tapi karena udah pernah ke Batu Night Spectacular dan Jatim Park I, akhirnya Saya tidak membeli paket promo tersebut (harga asli sekitar Rp. 350.000).

Siap Backpackeran

Sebelum Backpackeran
Di Zona Gangster, diambil dari Web Resmi

Setelah pulang dari Museum Angkut, Saya mengajak teman Saya yang kosan nya Saya tebengin untuk kulineran (lagi) sekaligus muterin kota Malang di Malam hari dan menghabiskan malam terakhir di Malang kali itu di Alun-alun kota Malang. Over all Saya merasa kota Malang dan Batu sangat menarik untuk dikunjungi, Insya Allah kalau ada kesempatan lagi kesana mau jalan ke Daerah Turen dan menikmati pantai-pantai yang Indah serta ke Pulau Sempu, kalau bisa sekaligus nyebrang Bali dan Lombok, semoga semesta mendukung :D

Tips yang mau jalan-jalan murah:
1.      Banyakin temen di berbagai daerah
2.      Kerja di tempat yang memberi syarat kalau kita mau melakukan perjalanan dinas
3.      Well prepare, jangan sampai uang banyak kebuang untuk transport dan penginapan yang harganya melambung
4.      Kalau sudah dijamu temen, jangan lupa etika bertamu dan siapin budjet buat tuan rumah yang udah ngejamu kita, coba kalau diitung berapa dana yang harus kita keluarin kalau nggak ada mereka? Hehehe. Kalau kebetulan dijamu oleh orang yang jabatannya lebih tinggi, mereka pasti nolak kita traktir, coba belikan oleh-oleh untuk keluarganya setelah habis jalan-jalan atau bingkisan dari kota kita.